BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Di era modern ini hampir semua alat atau mesin, dari
komputer ke mesin cuci ke bor listrik, mempunyai rangkaian listrik di
jantungnya, sebuah penomen yang dikenal sebagai induksi elektromagnetik jika
sebuah fluks magnetik yang melalui sebuah rangkaian berubah, maka sebuah
tegangan dan sebuah arus di induksi dalam rangkaian itu. dalam sebuah stasium
pembangkit daya,magnet-magnet bergerak relatif terhadap koil-koil kawat untuk
menghasilkan sebuah fluks magnetik yang berubah - ubah itu dan karena itu maka
akan menghasilkan sebuah tegangan. komponen kunci lainnya dari sistem daya
listrik, seperti transformator, juga bergantung pada tegangan yang
diinduksi secara magnetik. ketika induksi
elektromagnetik di temukan pada tahun 1830-an, induksi elektromagnetik
semata-mata hanyalah rasa keingintahuan dilaboratorium.
prinsip sentral dari induksi elektromagnetik adalah hukum
faraday. hukum ini mengaitkan tegangan
induksi pada fluks magnetik yang berubah-ubah untuk sebarang simpal,
termasuk suatu rangkaian tertutup,kita juga bisa membicarakan hukum lenz, yang
membantukita untuk meramalkan arah tegangan induksi dan arah arus induksi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami utarakan adalah sebagai berikut:
1. Apakah manfaat induksi
elektromagnetik dalam kehidupan sehari hari.
2. bagaimanakah prinsip kerja
induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
3. apa yang dimaksud dengan GGL
induksi.
4. apa yang menyebabkan
terjadinya GGL induksi.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat dalam kehidupan
sehari-hari.
2. prinsip kerja induksi
elektromagnetik.
3. untuk mengetahui GGL induksi.
4. untuk mengetahui penyebab
terjadinya GGL induksi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Michael Faraday (1791-1867),
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan
magnet seharusnya dapat menimbulkan arus listrik.
Berdasarkan percobaan, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan
menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara magnet digerakkan
mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.Jika magnet diam
dalam kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang.
Jika kutub utara magnet digerakkan menjauhi kumparan,
jarum galvanometer menyimpang ke kiri.Penyimpangan jarum galvanometer tersebut
menunjukkan bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik.Peristiwa
timbulnya arus listrik seperti itulah yang disebut induksi elektromagnetik.
Adapun beda potensial yang timbul pada ujung kumparan disebut gaya gerak
listrik (GGL) induksi.
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut.Jika kutub utara magnet
didekatkan ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak.
Perubahan jumlah garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan
jarum galvanometer.
Hal yang sama juga akan terjadi jika magnet digerakkan
keluar dari kumparan. Akan tetapi, arah simpangan jarum galvanometer berlawanan
dengan penyimpangan semula.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab
timbulnya GGL induksi adalah perubahan garis gaya magnet yang di lingkupi oleh
kumparan.
B. HUKUM FARADAY
Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin
cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul.
Adapun yang dimaksud Fluks Magnetikadalah kerapatan garis-garis gaya
dalam medan magnet, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang
lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik (B) lebih lemah,
sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluks magnet akan kuat dan
kuat medan magnetik (B) lebih tinggi.
Satuan internasional dari besaran fluks magnetik diukur
dalam Weber, disingkat Wb dan didefinisikan dengan:
”Suatu medan magnet serba sama
mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar memotong
garis-garis gaya magnetik selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik
(ggl) sebesar satu volt”.
Dari prinsip dasar listrik
magnet tadi dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum
alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan
Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi.
Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik
yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet.
Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara
kelistrikan dan kemagnetan.(James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang
elektromagnetik)
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang
berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini
yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan
hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan namaHukum
Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di
atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah
terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan
dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan
medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala
arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang
elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang
merambat dalam ruang.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa
ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar
dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas.Kenyataan
ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar
gelombang elektromagnetik.
Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan
gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya.Eksperimen ini
berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa
rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori
Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.
Kata-Kata Kunci
– arus induksi
– generator
– dinamo
– GGL induksi
– efisiensi
transformator
– transformator
– fluks magnetik
– transmisi daya listri
Pembangkit listrik biasanya
terletak jauh dari permukiman penduduk. Untuk
membawa energi listrik, atau lebih dikenal
transmisi daya listrik, diperlukan kabel yang sangat panjang. Kabel yang
demikian dapat menurunkan tegangan. Karena itu diperlukan alat yang dapat
menaikkan kembali tegangan sesuai keperluan.
Pernahkah kamu melihat tabung berwarna biru yang dipasang pada
tiang listrik? Alat tersebut adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan tegangan.
C. GGL INDUKSI
Kemagnetan dan kelistrikan
merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik.Ketika H.C.Oersted
membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet
(artinya listrik menimbulkan magnet ), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan
antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa
perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik ( artinya magnet
menimbulkan listrik ) melalui eksperimen yang sederhana.
Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat
menghasilkan arus listrik pada kumparan itu. Galvanometer
merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan
keluar pada kumparan (seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer menyimpang
ke kanan dan ke kiri.
Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa
magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan
arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat
GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan
GGLinduksi. Arus listrik hanya timbul pada saat magnet
bergerak. Jika magnet diam di dalam
kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
1. Penyebab Terjadinya GGL Induksi
Ketika kutub
utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan,
jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah
banyak. Bertambahnya jumlah garis- garis
gaya ini menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujungkumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik
mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah
arus induksi dapat ditentukan dengan cara
memerhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya.
Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan
bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi
garis gaya itu. Dengan demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara
sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Ketika kutub utara
magnet batang digerakkan keluar dari dalam
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam
kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga
menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung
kumparan. GGL induksi yang di timbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan
menggerakan jarum galvanometer. Sama halnya ketika magnet batang masuk ke
kumparan.
Pada saat magnet keluar garis gaya dalam kumparan
berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi
bersifat menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu
merupakan kutub selatan, sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan
Gambar 12.1.b. Ketika kutub utaramagnet batang diam di dalam kumparan,
jumlah garis-garis gaya magnet di dalam
kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis
gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi.
Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak bergerak.
Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam
kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gayamagnet (fluks
magnetik). GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet dalam kumparan
disebut GGL induksi. Arus listrik yang
ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi.Peristiwa
timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet,yang disebut induksi elektromagnetik.
2. Faktor yang Memengaruhi Besar
GGL Induksi.
Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat di lihat pada besar kecilnya
penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum
galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar.
Bagaimanakah cara memperbesar GGL induksi?
Ada tiga faktor yang
mempengaruhi GGL induksi, yaitu:
• kecepatan gerakan
magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet (fluks magnetik),
• jumlah lilitan,
• medan magnet
3. Penerapan Induksi Elektromagnetik
Pada induksi elektromagnetik
terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi energi listrik.Induksi
elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi listrik.Pembangkit energi
listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik adalah generator dan dinamo.Di
dalam generator dan dinamo terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet
yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet
dalam kumparan perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi pada
kumparan. Energi mekanik yang diberikan generator
dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal itu
menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara
terus-menerus dengan pola yang berulang secara periodik.
4. Generator.
Generator dibedakan menjadi
dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik
generator AC dan generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet
tetap.Generator AC sering disebut alternator.Arus listrik yang dihasilkan
berupa arus bolak-balik. Ciri generator (AC) menggunakan cincin ganda.
Generator-generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah.ciri generator
DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi, generator AC
dapat diubah menjadi generator DC dengan
cara mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator. Sebuah
generator AC kumparan berputar di
antara kutub- kutub yang tak sejenis dari
dua magnet yang saling berhadapan. Kedua
kutub magnet akan menimbulkan medan magnet.
Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan sikat
karbon yang terdapat pada setiap cincin.
Kumparan merupakan bagian generator yang berputar
(bergerak) disebut rotor. Magnet tetap merupakan bagian
generator yang tidak bergerak
disebut stator.
Bagaimanakah generator bekerja? Ketika kumparan sejajar
dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0 derajat),
belum terjadi arus listrik dan tidak
terjadi GGL induksi (perhatikan Gambar 12.2).
Pada saat kumparan berputar perlahan-lahan, arus
dan GGL beranjak naik sampai kumparan membentuk
sudut 90 derajat. Saat itu posisi kumparan tegak lurus dengan arah medan
magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai
maksimum.Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar, arus dan GGL makin
berkurang. Ketika kumparan mem bentuk sudut 180 derajat kedudukan kumparan
sejajar dengan arah medan magnet, maka GGL induksi dan arus induksi menjadi
nol.
Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik
lagi dengan arah yang berlawanan. Pada
saat membentuk sudut 270 derajat, terjadi lagi kumparan berarus
tegak lurus dengan arah medan magnetPada kedudukan kuat arus dan GGL induksi
menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran kumparan
selanjutnya, arus dan tegangan turun
perlahanlahan hingga mencapai nol dan kumparan
kembali ke posisi semula hingga memb entuk sudut
360 derajat.
5. Prinsip Kerja Generator
Bagian utama generator, lihat Gambar 13.4, adalah:
•
Magnet adalah Untuk generator pembangkit tenaga listrik yang besar biasanya menggunakan
lebih dari satu magnet yang berputar.Magnet yang digunakan biasanya magnet
listrik.
•
Rotor adalah bagian generator yang
berputar.
•
Stator adalah bagian generator yang tidak berputar.Arus yang ditimbulkan oleh
generator juga arus bolak-balik.
Generator atau pembangkit listrik yang sederhana dapat
ditemukan pada sepeda.Pada sepeda, biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan
lampu.Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian yang dapat berputar) dihubungkan
ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian energi gerak menjadi
energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya
berdasarkan induksi elektromagnetik.Alat ini pertama kali ditemukan oleh
Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi
kinetik menjadi energi listrik.Energi kinetik pada generator dapat juga
diperoleh dari angin atau air terjun.Berdasarkan arus yang dihasilkan.Generator
dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator AC dan generator
DC.Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC
menghasilkan arus searah (DC).Baik arus bolak-balik maupun searah dapat
digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.
D. Generator AC
Bagian utama generator AC
terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida).cincin geser, dan
sikat. Pada generator.perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar
kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin
geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus
induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh
menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Sebagaimana
percobaan Faraday, GGL induksi yang ditimbulkan oleh generator AC dapat
diperbesar dengan cara:
• memperbanyak lilitan kumparan,
• menggunakan magnet permanen
yang lebih kuat.
• mempercepat perputaran
kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan.
Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah
magnet tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak.Jika magnet tetap diputar,
perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan.Jika sebuah lampu
pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan.lampu
tersebut akan dilalui arus induksi AC. Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala
lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda
makin kencang).
E. Generator DC
Prinsip kerja generator
(dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus
induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada
generator DC berupa cincin belah (komutator).
F. Dinamo.
Dinamo dibedakan menjadi dua
yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja
dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau
memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut
rotor.Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator.
Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada
cincin yang digunakan.Pada dinamo arus searah menggunakan satu cincin yang
dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah (komutator).Cincin ini
memungkinkan arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian luar Dinamo berupa
arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri menghasilkan arus
bolak-balik.Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan cincin ganda (dua
cincin).Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana adalah
dinamo sepeda.
Tenaga yang digunakan untuk memutar rotoradalah roda
sepeda.Jika roda berputar, kumparan atau magnet ikut berputar.Akibatnya, timbul
GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir.Makin cepat
gerakan roda sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar
pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika dihubungkan
dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada dinamo dapat
diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet yang kuat
(besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak di dalam
kumparan.
1. PRINSIP KERJA DINAMO
a. Dinamo
Bagian utama dinamo, lihat
Gambar 13.2, adalah
1. Sebuah kumparan (C)
2. Sebuah cincin geser (A)
3. Sikat (B)
4. Magnet
Sedangkan langkah-langkah
kerja dinamo adalah sebagai berikut:
1. Sebuah kumparan berputar dalam
medan magnet.
2. Tiap-tiap ujung kawat kumparan
dihubungkan dengan sebuah “cincin geser”.
3. Cincin geser tersebut menempel
sebuah sikat.
4. Bila kumparan diputar maka
dalam kumparan itu timbul GGL AC. GGL AC ini menimbulkan arus AC di dalam
rangkaian dinamo.
Dinamo arus bolak-balik dapat
diubah menjadi dinamo arus searah dengan menggunakan cincin belah atau
komutator seperti pada motor listrik,
Dinamo arus searah pada
prinsipnya sama dengan motor arus searah. Jadi dinamo arus searah dapat dipakai
sebagai motor arus searah. Demikian pula sebaliknya.
G.TRANSFORMATOR
Di rumah mungkin kamu pernah
dihadapkan persoalan tegangan listrik, ketika kamu akan menghidupkan radio yang
memerlukan tegangan 6 V atau 12 V. Padahal tegangan listrik yang disediakan PLN
220 V. Bahkan generator pembangkit listrik menghasilkan tegangan listrik yang
sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Kenyataannya sampai di rumah
tegangan listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah cara mengubah tegangan listrik?
Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC disebut
transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan
terminal output.
Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal
output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah
dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh
pada terminal output.Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi
elektromagnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang
dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada
elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya
tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan
sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan
GGL induksi pada kumparan sekunder.Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah
arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.
Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang
berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang
dihubungkan dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan
atau diturunkan. Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan
keluaran (output).
1. Macam-Macam Transformator
Apabila tegangan terminal
output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan
berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output
lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi
sebagai penurun tegangan. Dengan demikian, transformator (trafo)
dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC.
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih
sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil
daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar
daripada kuat arus sekunder.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC.
Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih
banyak daripada jumlah lilitan sekunder.
b. tegangan primer lebih besar
daripada tegangan sekunder
c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat
arus sekunder.
a. Transformator Ideal
Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung
banyaknya lilitan.Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan.Makin banyak
jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar.Hal ini berlaku untuk
lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder
dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan Trafo dikatakan ideal
jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi
yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada
kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada
kumparan primer dan sekunder dirumuskan Jika kedua ruas dibagi dengan t,
diperoleh rumus Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P)
transformator.
Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan
sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai Dengan
demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut. Dengan:
Vp = tegangan primer (tegangan input = Vi ) dengan satuan volt (V)
Vs = tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A)
Is = kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)
b. EfisiensiTransformator
pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul
energi kalor.Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer
selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan
sekunder.Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder.Berkurangnya
daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi
trafo.Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi
antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen
disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η .Besar efisiensi
trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.
2. Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
Transformator adalah sebuah
alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolakbalik.Transformator
sering disebut trafo.Sebuah
transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti besi digulung dua
lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder,
Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut.
a. Kumparan primer dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak diubah
besarnya. Karena tegangan primer itu tegangan bolak-balik, maka besar dan arah
tegangan itu berubah-ubah.
b. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah
pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi tegangan bolakbalik pada kumparan
sekunder.
Dari sebuah percobaan dapat ditunjukkan, bahwa:
1. Perbandingan antara tegangan primer, Vp, dengan tegangan sekunder, Vs sama
dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer, Np, dan lilitan sekunder, Ns.
2. Perbandingan antara kuat arus primer, Ip, dengan kuat arus sekunder, Is,
sama dengan perbandingan jumlah lilitan sekunder dengan
lilitan primer.
Dari kedua pernyataan tersebut
dapat dituliskan secara singkat dengan persamaan sebagai berikut:
Ada dua hal perlu dipahami untuk transformator ini,
yaitu:
1. Transformator hanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus
bolak-balik (AC) dan tidak untuk arus searah (DC).
2. Transformator tidak dapat memperbesar daya listrik yaitu tidak dapat
memperbesar banyaknya daya yang masuk ke dalam transformator tersebut.